Sabtu, 22 Desember 2012

Franchising


Franchising (wara laba) adalah Praktek menggunakan modal bisnis yang sukses di perusahaan

Istilah franchise (seterusnya waralaba) memang beraroma perancis. Namun Amerika Serikatlah yang mempopulerkan istilah itu. Kata franchise sendiri bermakna “kebeabsan” (fredom). Dalam bahasa Indonesia, franchise diterjemahkan waralaba atau terjemahan bebasnya lebih untung. Wara berarti lebih. Sedangkan laba artinya untung.
Waralaba berakar dari sejarah masa silam prakter bisnis di Eropa. Pada masa lau, bangsawan diberikan wewenang oleh raja untuk menjadi tuan tanah pada daerah-daerah tertentu. Pada daerah tersebut, sang bangsawan dapat memanfaatkan tanah yang dikuasainya dengan imbalan pajak/upeti yang dikembalikan kepada kerajaan. System tersebut menyerupai royalty, seperti layaknya bentuk waralaba saat ini.
Di Amerika serikat sendiri, waralaba mengalami booming pada tahun 60-70an setelah berakhirnya perang Dunia ke-2. Pada saat itu, banyak terjadi praktik penipuan bisnis yang mengaku sebagai waralaba, salah satunya dengan cara menjual system bisnis waralaba yang ternyata belum teruji keberhasilannya dilapangan.
Selain itu, perawalaba pun lebih fokus unituk menjual waralaba milik mereka dibandingkan membangun dan menyempurnakan system bisnis waralabanya. Banyak investor baru gagal oleh modus seperti ini. Hal ini menjadi salah satu  pencetus munculnya IFA (internasional Franchise Association) pada tahun 1960.
Salah satu tujuan didirikannya IFA adalah untuk menciptakan iklim industry bisnis waralaba yang dapat dipercaya. IFA menciptakan kode etik waralaba sebagai pedoman bagi anggota-anggotanya. Walau begitu, kode etik waralaba masih perlu didukung oleh perangkat hukum agar dapat memastikan hak-hak tiap-tiap pihak dalam industry perlindungan.
Definisi Singkat Mengenai Waralaba
Franchise berarti kebebasan yang diperoleh seseorang untuk menjalankan sendiri suatu usaha tertentu di wilayah tertentu. Sedangkan pewaralaba (franchising) adalah suatu aktivitas dengan system waralaba (franchise), yaitu suatu system keterkaitan usaha yang saling menguntungkan antara pemberi waralaba (franchisor) dan penerima waralaba (franchisee).
Unsur-unsur Waralaba
1.      Harus mempunyai merek (nama termasuk derivatifnya) : Logo, moto atau perusahaan.
2.      Harus mempunyai system bisnis yang bisa digandakan,
Yan dimaksud dengan system bisa di gandakan adalah semua perangkat operasional bisnis; mencakup standarisasi produknya, metode pengolahannya atau metode jasa, standar iklannya, system keuangannya, system control inventory dan lain sebagainya.
3.      Ada biaya atau fee yang dibayarkan.
Biaya yang terkait dengan adanya waralaba ini adalah initial fee, biaya awal, investasi awal apapun namanya, yang dikaitkan dengan perjanjian waralaba.
4.      Adanya pelatihan awal
Pelatihan yang bersifat berkesinambungan, yang diselenggarakan oleh franchisor guna peningkatan keterampilan.
Tipe-tipe Waralaba
Secara umum, system pewaralabaan (franchising) dibedakan menjadi empat kategori besar, yaitu :
a.       Product franchising (trade-name franchising)
b.      Manufacturing franchising (product – distribution franchising)
c.       Business – format franchising (pure/comprehensive franchising)
d.      Franchising pribadi
.
Contoh waralaba dalam negeri : 
1. ALFAMART
Alfamart dulu bernama Alfa Minimart.  Lalu pada tanggal 1 Januari 2003 baru berubah menjadi Alfamart. Visi Alfamart adalah menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi pada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global. Misi Alfamart adalah memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan berfokus pada produk dan pelayanan berkualitas unggul.
Alfamart merupakan perusahaan jasa distributor eceran yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari. Target geografisnya adalah areal perumahan, fasillitas publik, dan gedung perkantoran. Target demografi utamanya adalah ibu rumah tangga serta kelompok sosial-ekonomi kelas menengah

2. Tahu Kreess
Waralaba cemilan berbahan dasar tahu. Info lebih lengkap kunjungi www.tahukress.com

3. Ayam dan Bebek Kremes Kriuuuk
Waralaba ayam dan bebek kremes adalah ayam dan bebek goreng, dimakan bersama taburan bumbu kremesan.

4. B'CrepesWaralaba makanan crepes yang renyah dan banyak varian rasa. Umumnya berisi aneka selai, coklat meses, susu dan keju. Info lebih lanjut silahkan kunjungi www.bcrepes.com.


http://agusnuramin.wordpress.com/2010/10/15/task-3/#more-317

About Me


Ini adalah sebuah cerita singkat tentang saya, yang dimulai sejaka saya kecil hingga dewasa seperti sekarang. Saya lahir di Padang tepatnya tanggal 18 november 1993. Saya adalah anak ke empat dari empat bersaudara, itu berarti saya juga bisa dibilang anak bungsu atau terakhir. Masa kecil saya sma saja seperti anak kecil pada umumnya, yang ada didalam pikiran hanyalah bermain dan tahu nya cuma senang. Diwaktu umur 4 tahun saya sudah ditinggal pergi oleh abang yang pertama. Dia meninggal akibat kecelakaan yang terjadi di daerah padang.
 Disaat umur 7 tahun saya sudah mulai masuk SD.  Bersekolah di Padang, tepatnya di SD 06 Lapai. Di sekolah, saya bukanlah murid yang terlalu menonjol, bisa dibilang biasa saja, tetapi juga tidak terlalu biasa juga. Pada tahun 2005, pendidikan di SD pun berakhir, lalu berlanjut ke SMP. Disini saya bisa dibilang murid yang cukup nakal, susah dibilangin, menang sendiri, seperti anak baru puber pada umumnya. Karna nakalny, saya hamper tidak naik kelas. Ditahun 2008 pun akhirnya pendidikan SMP pun berakhir dengan nilaiyang memuaskan. Lalu berlanjut ke SMA di SMA negeri 10 padang. Saya sangat senang karena saya masuk ke salah satu sekolah bertaraf internasional. Disini saya pun mejalani kegiatan seperti anak SMA pada umumnya, seperti nongkrong, kalo bosen belajar pergi cabut, dll.
Begitulah cerita singkat kehidupan saya mulai dari lahir hingga menginjak pendidikan sekolah menengah atas. Setelah SMA baru saya berlanjut ke Universitas tercinta kita Gunadarma.

Jumat, 21 Desember 2012

Perbedaan antara Perdagangan Internasional dan Pemasaran Internasional

Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka timbul neraca perdagangan antar negara (balance of tread).
Suatu Negara dapat memiliki surplus seraca perdagangan atau devisit neraca perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari negara partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar negara disebut neraca pembayaran (balance of paymnets). Jika neraca pembayaran mengalami surplus, dikatakan bahwa negara mengalami pertambahan devisa. Sebaliknya apabila negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan negara lain. Jadi, negara tersebut mengalami devisit neraca pembayaran dan menghadapi pengurangan devisa Negara.
Pemasaran International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang merupakan keadaan suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri.
Alasan Setiap Negara Melakukan Bisnis Internasional
Berapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa :

1. Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu:
1.      Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang paling unggul sehingga dapat menghasilkan barang atau jasa yang lebih efisien dan lebih murah dibandingkan dengan Negara-negara lainnya
2.      Menitik beratkan pada komoditi yang paling memiliki kelemahan yang paling kecil diantara negara-negara lainnya
3.      Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya
Ketiga strategi tersebut berkaitan erat dengan adanya dua buah konsep keunggulan yang dimiliki oleh suatu Negara ketimbang Negara lain dalam satu ataupun beberapa bidang tertentu, yaitu
-Keunggulan absolute (absolute advantage) dari Adam Smith
Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena kondisi alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian dan sebagainya. Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh dari suatu negara yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di antara negara-negara lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung lama karena kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih efisien dan ongkos yang lebih murah.

· Keunggulan komperatif (comparative advantage) dari David Ricardo
Konsep Keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis Internasional. Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain. Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk yaitu :
a. Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.
b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.
c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.
d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.
e. Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun transportasi.
Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan mengekspor komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komparatif yang paling baik dan kemudian mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki keunggulan komparatif yang terjelek atau kelemahan yang terbesar. Konsep tersebut akan dapat kita lihat dengan jelas dan nyata apabila kita mencoba untuk menelaah neraca perdagangan negara kita (Indonesia) misalnya. Dari neraca perdagangan itu kita dapat melihat komoditi apa yang kita ekspor adalah komoditi yang memiliki keunggulan komparatif bagi Indonesia dan yang kita impor adalah yang keunggulan komparatif kita paling lemah.
2. Pertimbangan pengembangan bisnis
Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di dalam negeri seringkali mencoba untuk mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Hal ini akan menimbulkan beberapa pertimbangan yang mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau terjun ke bisnis internasional tersebut :
a. Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu perusahaan
b. Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan bahkan mungkin sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri justru sedang berkembang (growth)
c. Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam katimbang persaingan terhadap produk tersebut di luar negeri
d. Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri)
e. Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestic

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bisnis Internasional
Perbedaan Sumber Daya Alam
Karena beberapa hal, sumber daya alam yang dimiliki setiap negara berbeda-beda. Jarang suatu negara memiliki sumber daya alam yang lengkap untuk memenuhi konsumsi. Untuk mendapatkan sumber daya alam yang dibutuhkan dan tidak dimiliki suatu negara itu, diperlukan pertukaran antarnegara. Pertukaran antarnegara tersebut menyebabkan terjadinya perdagangan internasional. Misalnya, Indonesia banyak mengimpor tekstil ke Amerika Serikat karena sumber daya alam yang kita miliki memiliki memungkinkan Indonesia memproduksi tekstil dengan harga murah. Sebaliknya, dari Amerika Serikat kita mengimpor mobil, karena Amerika Serikat dapat memproduksi mobil dengan mudah
Perbedaan Teknologi
Ada negara yang telah mencapai keunggulan dalam memproduksi barang berteknologi yang maju. Sebagian negara masih belum mampu menerapkan teknologi maju dengan baik. Negara yang menggunakan teknologi maju dapat menjual barang dengan harga murah pada negara yang teknologinya sederhana. Misalnya, Indonesia mengimpor barang dari Jepang, karena jepang telah lebih maju dalam teknologi pembuatan mobil.
Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
Selera juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional. Indonesia mengimpor apel dari Australia, meskipun buah apel juga ada di Indonesia. Buah apel di Indonesia berasal dari Malang dan tempat lainnya. Tetapi, orang Indonesia banyak yang menyukai apel dari Australia sehingga perlu diimpor
Penghematan Biaya Produksi (Efisiensi)
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara dapat memasarkan hasil produksinya pada banyak negara. Negara tersebut berproduksi dalam jumlah besar sehingga dapat menurunkan biaya produksi. Barang yang diproduksi dalam jumlah jumlah besar akan lebih murah daripada barang yang diproduksi dalam jumlah kecil. Masalah efisiensi juga menjadi alasan tidak diproduksinya barang berteknologi tinggi oleh negara berkembang. Sebenernya banyak ahli Indonesia yang mampu membuat mobil yang canggih. Akan tetapi karena industri mobil lokal belum berkembang, biaya produksi dan pemasaranya menjadi mahal.
Sumber Refrensi:

Alasan Memilih Jurusan Akuntansi Univrsitas Gundarma



Pada awalnya saya tidak pernah berpikir akan masuk Universitas Gunadarma, apalagi untuk memilih jurusan akuntansinya. Saya tamat SMA tahun lalu, bersekolah di Padang, tepatnya di SMA N 10 Padang, salah satu SMA favorit di padang. Pada dasarnya saya memang berlatar belakang jurusan IPS, dan saya menyukai itu. Di sekolah saya jurusan IPS cuman ada satu kelas, sedangkan jurusan IPA ada enam kelas. Waktu dikelas satu, teman-teman saya banyak yang ingin masuk jurusan IPA, tapi saya tetap ingin masuk IPS, soalnya saya paling tidak suka pelajaran fisika. Eh, akhirnya beneran masuk IPS. Pada saat itu perasaan ini sangat senang, akhirnya sejauh mata memandangi daftar pelajaran, tidak ada pelajaran IPA yang sering bikin puyeng.
            Setelah tamat sekolah, saya ingin masuk jurusan hukum Universitas Andalas, salah satu universitas terfavorit di Padang, bahkan ada kabarnya di Sumatra. Sesudah lulus, saya mempersiapkan diri untuk ujian SNMPTN. Tapi mungkin Allah berkehendak lain, tulisan tidak lulus pun tertera di layar computer saat saya melihat pengumuman SNMPTN. Waduh, saat itu saya benar-benar kecewa, tapi bukan berartis saya menyerah. Dari pada tidak ada kegiatan selama setahun kedepan, saya mengambil kursus akuntansi computer. Entah ilham dari mana saya bisa ngambil kursus yg tidak ada hubungannya dengan hukum. Sebenarnya saya menyukai akuntansi, tapi tidak sesuka hukum. Setahunpun telah berlalu, saatnya saya memikirkan untuk kuliah. Dari dulu saya sudah mengenal Universitas Gunadarma, soalnya sudah sering keluar iklan-iklannya di televisi. Tetapi saya tidak terlalu menghiraukannya. Sampai suatu hari, mama mengatakan”mengapa tidak masuk Universitas Gunadarma saja”. Banyak teman mama yang kuliah d Gunadarma. Di saat itu saya mulai mencari-cari informasi di internet tentang Universitas Gunadarma.
            Saya membaca artikel di internet, tetapi tidak ada satu artikel pun yang mengatakan bahwa Universitas Gunadarma itu tidak bagus, bahkan saya membaca di situs www.4icu.com, gunadarma berada di peringkat ke 5 dari seluruh Universitas yang ada di Indonesia. Dan saya juga membaca suatu arikel yang mengatakan jurusan akuntansinya sangat bagus dan terakreditai A. Setelah melihat itupun saya sangat berminat ingin masuk jurusan akuntansi Universitas Gundarma. Walaupun tidak ada jurusan hukum, tapi akuntansi juga bagus, kan sama-sama IPS. Bukan cuma itu, jurusan akuntansinya juga berbasis computer, maklum sih, soalnya sekarang kan sudah era tekhnologi. Dan juga cara mengajarnya sudah banyak memakai bahasa inggris, seperti istilah-istilah akuntansi tidak lagi memakai bahasa Indonesia seperti waktu di SMA, tetapi suda memakai bahasa Inggris. Itulah yang membuat saya tertarik masuk jurusan akuntansi di Gunadarma. Saya pun  yakin setelah lulus dari sana, saya bisa menggapai cita-cita yang sudah saya idam-idam kan dari SMA.

Oleh : Bara Ilham Bakti Perkasa ( NPM : 21212368 )